Selasa, 13 September 2016

CARA KONFIGURASI DEBIAN



ASSALAMU'ALAIKUM.WRB


Pengertian debian adalah sistem operasi berbasis open source yang di kembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarelawan yang ingin mengembakan debian. Sistem operasi debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel linux, sehingga lebih suka di sebuat dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi ini yang mengunakan kernel linux yang merupakan salah satu distro linux yang populer dengan kesetabilannya. Rata-rata distro turunan dari debian adalah yang paling banyak digunakan di dunia, contoh  seperti : Ubuntu, Linux Mint, dan Bactrack.

dan berikut ini cara konfigurasi debian

1. sebelum memulai konfigurasi debian anda harus menginstall debian terlebih dahalu, lalu login debian sesuai dengan id debian anda, setelah itu install web server dengan perintah "apt-get install apache2 php5" lalu tekan (Y/N) pilih y seperti gambar dibawah

setelah web server terinstall test melalui browser bahwa web server sudah terinstall
seperti ini: 


jika web server sudah terinstall lakukan test php dengan perintah
#nano /var/www/test.php perintah ini digunakan untuk membuat file php
di direktori /var/www atau root dokumen milik apache2 , isi dari file tersebut yaitu :
 <?php
  phpinfo();
  ?>
seperti ini

setelah itu save dengan crtl+x dan coba di browser bahwa data file server sudah ada
dan akan muncul seperti ini:



2. setelah web server terinstall lakukan instalasi database server(MYSQL)
    lakukan perintah dengan "apt-get install mysql-server mysql-client"



jika muncul gambar seperti itu masukan password mysql anda


pilih yes untuk melanjutkan installasi


lakukan test lagi agar memastikan database server (mysql) sudah terinstall

3. Lakukan installasi DNS server
    dengan perintah "apt-get install bind9"


lalu pindah directory ke /etc/bind dengan perintah"#cd /etc/bind/"
edit file named.conf.local dengan perintah "#nano named.conf.local" seperti gambar diatas
setelah ter edit simpan dan keluar dengan "ctrl+x"

setelah itu untuk mempermudah menyalin beberapa file
dengan #cp db.local db.fahmi(seusai dengan nama domain)
             #cp db.127  db.192 (seusai ip)


setelah itu edit db.fahmi dengan perintah"#nano db.fahmi"seperti gambar diatas lalu jika db.fahmi sudah di edit simpan dan save dengan "ctrl+x".

Lalu edit db.192 dengan peintah "db.192" dan akan keluar seperti ini : 


dan dibawah ini contoh DNS server yang telah terinstall


4. setelah itu install FTP server dengan perintah "apt-get install proftpd"


jika muncul gambar diatas tekan (y/n) Y dan konfigurasi dengan perintah 
"#nano /etc/proftpd/proftpd.conf"



Tambahkan baris berikut pada bagian paling akhir,seperti gambar diatas file konfigurasi untuk user login atau dengan password : 
<Anonymous/home/kuda/>
User kuda
</Anonymous>
dan jika sudah seperti itu "ctrl+y" dan #adduser kuda
kemudian restart dengan perintah "#service proftpd restart"


jika sudah selesai makan coba test di web server bahwa user sudah masuk seperti gambar diatas


SEMOGA BERMANFAAT :)

 











Selasa, 23 Agustus 2016

SETTING DHCP DI MIKROTIK

- Adji Wicaksono
- Fahmi Raimansyah
- Franklin Setiawan
- Nurhayati Nufus
- Rizki Mulya Maulidhan




langkah pertama adalah menghubungkan port router mikrotik yang akan di konfigurasikan ( Eth 3 ) maka akan mendapatkan default ip dari router tersebut 192.168.88.1 klik connect



langkah ke dua adalah mengubah master port pada port yang akan di gunakan user ( Eth 4 dan Eth 5 )



langkah ke tiga adalah menambahkan ip address pada port yang akan digunakan oleh user ( Eth 4 dan Eth 5 )
Contoh ip address yang kami gunakan :
ip address Eth 4 192.168.20.1/24 Network 192.168.20.0 
ip address Eth 5 192.168.30.1/24 Network 192.168.30.0



langkah ke empat adalah menambahkan DNS 8.8.8.8 | 8.8.4.4 


Langkah ke-lima yaitu menambahkan dhcp server pada port yang akan digunakan (Contoh Eth4)

setelah konfigurasi DHCP dan DNS selesai maka langkah teakhir adalah melakukan pegecekan apakah internet sudah terhubung atau belum..

Berikut adalah pengecekan apakah internet sudah terhubung atau belum:


1. Ping Internet



 2. Cek ip pada cmd


3. Cek torch



4. Cek Arp client list


3.Tes browser untuk memastikan internet connect




----- Sekian Terima Kasih -----


Senin, 14 September 2015

Artikel DNS (Domain Name System)

Suatu host pada jaringan Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) harus memiliki alamat IP agar dapat diakses. Alamat IP yang digunakan sekarang (IP versi 4) dibentuk dalam format angka long integer 32-bit yang dikelompokkan menjadi empat kelompok (untuk setiap kelompoknya masing-masing terdiri dari 8 bit). Bila dalam suatu jaringan TCP/IP memiliki banyak sekali host, maka tidak mudah bagi manusia untuk mengingat alamat-alamat IP yang ada (tentu saja bagi komputer hal ini bukan menjadi masalah). Karena itulah alamat-alamat IP tersebut perlu dipetakan menjadi nama yang dapat diingat manusia secara mudah dengan menggunakan DNS. Misalnya seperti IP Address 222.124.194.11 yang dipetakan menjadi www. unsri.ac.id sehingga lebih mudah diingat.
Dalam teknologi internet sekarang ini, DNS pun merupakan jantung yang sangat berperan penting. Setiap kali kita meggunakan internet dalam kegiatan kita sehari-hari, maka setiap kali itu pula secara tidak langsung kita menggunakan DNS (Domain Name System). Pengunaan DNS didalam internet tersebut meliputi aplikasi email (electronic mail), browsing, ssh/telnet, ftp, maupun aplikasi yang lain yang ada kaitannya dengan internet. Oleh karena itu Pengetahuan dan pengertian tentang DNS merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh operator maupun pengguna internet.

dns infrastruktur

Pengertian Domain Name System (DNS)

Beberapa pengertian mengenai Domain name system adalah sebagai berikut:
  1. Merupakan sistem database yang terdistribusi yang digunakan untuk pencarian nama komputer di jaringan yang menggunakan TCP/IP. DNS mempunyai kelebihan ukuran database yang tidak terbatas dan juga mempunyai performa yang baik.
  2. Merupakan aplikasi pelayanan di internet untuk menterjemahkan domain name ke alamat IP dan juga sebaliknya.
  3. Komputer yang terhubung dan memiliki tanggung jawab memberikan informasi zona nama domain anda, merubah nama domain menjadi alamat IP dan juga memiliki tanggung jawab terhadap distribusi email di mail server yang menyangkut dengan nama domain.
  4. Aplikasi yang membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail.
DNS dapat dianalogikan sebagai pemakaian buku telepon dimana orang yang ingin kita hubungi, berdasarkan nama untuk menghubunginya dan menekan nomor telefon berdasarkan nomor dari buku telepon tersebut. Hal ini terjadi karena komputer bekerja berdasarkan angka, dan manusia lebih cenderung bekerja berdasarkan nama.
Misalkan domain name yahoo.com mempunyai alamat IP 202.68.0.134, tentu mengingat nama komputer lebih mudah dibandingkan dengan mengingat alamat IP. Didalam DNS, sebuah name server akan memuat informasi mengenai host-host di suatu daerah/zone. Name server ini dapat mengakses server-server lainnya untuk mengambil data-data host di daerah lainnya. Name server akan menyediakan informasi bagi client yang membutuhkan, yang disebutresolvers.

Fungsi Utama Sistem DNS

  1. Menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address) ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna internet.
  2. Memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet. DNS memiliki keunggulan seperti:
    • Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
    • Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah tapi host name tidak berubah. Contoh:
      – unsri.ac.id mempunyai IP 222.124.194.11, kemudian terjadi perubahan menjadi 222.124.194.25, maka disisi client seolah-olah tidak pernah ada kejadian bahwa telah terjadi perubahan IP.
      – Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.

Konsep dan Hirarki DNS

DNS adalah suatu bentuk database yang terdistribusi, dimana pengelolaan secara lokal terhadap suatu data akan segera diteruskan ke seluruh jaringan (internet) dengan menggunakan skema client-server. Suatu program yang dinamakan name server, mengandung semua segmen informasi dari database dan juga merupakan resolver bagi client-client yang berhubungan ataupun menggunakannya.
Struktur dari database DNS bisa diibaratkan dengan dengan struktur file dari sebuah sistem operasi UNIX. Seluruh database digambarkan sebagai sebuah struktur terbalik dari sebuah pohon (tree) dimana pada puncaknya disebut dengan root node. Pada setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan (label) misalnya, .org, .com, .edu, .net, .id dan lain-lainnya, yang relatif rerhadap puncaknya (parent).Ini bisa diibaratkan dengan relative pathname pada sistem file UNIX,seperti direktori bin, usr, var, etc dan lain sebagainya. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS dinotasikan dengan “.” atau “/” pada sistem file UNIX.
Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file UNIX merupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut dengan nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file UNIX. Pada bagian subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa dikelola oleh organisasi yang berbeda dengan domain utamanya.

Struktur Database DNS

Struktur DNS Domain Name Space merupakan hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama. Domain ditentukan berdasarkan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut
level yang terdiri dari :
  1. Root-Level Domains : merupakan level paling atas di hirarki yang di ekspresikan berdasarkan periode dan dilambangkan oleh “.”.
  2. Top-Level Domains :berisi second-level domains danhostsyaitu :
    • com : organisasi komersial, seperti IBM (ibm.com).
    • edu : institusi pendidikan, seperti U.C. Berkeley (berkeley.edu).
    • org : organisasi non profit, Electronic Frontier Foundation (eff.org).
    • net : organisasi networking, NSFNET (nsf.net).
    • gov : organisasi pemerintah non militer, NASA (nasa.gov).
    • mil : organisasi pemerintah militer, ARMY (army.mil).
    • xx : kode negara (id:Indonesia,au:Australia)
  3. Second-Level Domains : berisi domain lain yang disebut subdomain.
    Contoh, unsri.ac.id. Second-Level Domains unsri.ac.id bisa mempunyai host www.unsri.ac.id
  4. Third-Level Domains : berisi domain lain yang merupakan subdomain dari second level domain diatasnya. Contoh, ilkom.unsri.ac.id. Subdomain ilkom.unsri.ac.id juga mempunyai hostilkom.unsri.ac.id
  5. Host Name : domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Contohnya, jika terdapat www. unsri.ac.id, www adalah hostname dan unsri.ac.id adalah domain name.

DNS Zone

Terdapat dua bentuk Pemetaan DNS Zone, yaitu:
  • Forward Lookup Zone : Melakukan pemetaan dari nama menuju IP address
  • Reverse Lookup Zone : Melakukan pemetaan dari IP address menuju nama

Forward Lookup Zone

Cara kerja DNS tersebut dengan Forward Lookup Zone dapat kita lihat pada contoh berikut ini. Misal kita browsing di warnet, dan akan menghubungi www. unsri.ac.id . Maka alur kerjanya adalah:
  1. PC kita mengontak Server DNS lokal (biasanya terletak pada jaringan ISP) untuk menanyakan IP Address unsri.ac.id.
  2. Server DNS lokal akan melihat ke dalam cache-nya.
  3. Jika data itu terdapat di dalam cache server DNS server lokal, maka server tersebut akan memberikan alamat IP tersebut ke Browser. Jika tidak, maka server tersebut mengontak server DNS di atasnya (biasanya disebut Root DNS server “.”) untuk mengetahui alamat IP dari name server yang mengelola Top Level Domain .id.
  4. Pada name server yang mengelola Top Level Domain .id, maka server akan menanyakan IP dari name server pengelola domain ac.id.
  5. Kemudian server akan mengontak name server pengelola domain ac.id, disini server akan menanyakan alamat IP dari second level Domain unsri.ac.id.
  6. Setelah mendapatkan IP dari name server pengelola second level Domain unsri.ac.id, Pada name server yang mengelola unsri.ac.id, maka DNS server kita akan menanyakan alamat FQDN dariunsri.ac.id.
  7. Setelah mendapatkan IP dari http://www.unsri.ac.id, maka server akan memberikan alamat IP tersebut ke PC yang me-request tadi, dan membuat cache terhadap alamat yang telah dicari. Sehingga jika ada permintaan lagi untuk mengakses http://www.unsri.ac.id, maka DNS Server akan memberikan alamat yang telah disimpan didalam cache tanpa harus menghubungi server diatasnya. Jadi permintaan terhadap server diatasnya hanya jika alamat yang akan diakses
    belum terdapat pada cache.
  8. Setelah PC mendapatkan alamat IP dari http://www.unsri.ac.id barulah PC tadi bisa mengaksesunsri.ac.id

Reverse Domain Server

Di dalam jaringan TCP/IP diperlukan juga pemetaan dari IP address ke hostname.
Pemetaan ini merupakan pemetaan balik dari pemetaan hostname ke IP address yang disebut reverse domain. Tujuannya untuk menyimpan informasi ataupun statistik yang disimpan dalam satu log file. Selain itu juga diperlukan untuk security jaringan (authorization check). Jika menggunakan host table (/etc/hosts) maka pemetaan hostname ke IP address merupakan pemetaan satu ke satu. Resolver akan mencari hostname pada host tabel secara sekuensial. Dengan menggunakan DNS proses pencarian IP address dari suatu hostname dapat dengan mudah dilakukan. Tapi proses pencarian hostname dari suatu host dengan IP address tertentu memerlukan proses pencarian yang cukup lama karena harus dilacak ke seluruh domain name server.
Solusi yang digunakan adalah dengan membuat suatu domain dengan menggunakan IP address sebagai domain. Pada jaringan TCP/IP top level domain yang menggunakan IP address sebagai domain diberi nama in-addr. arpa. Pemberian nama sub domain dibawah top level domain ini mengikuti aturan sebagai berikut:
  • Sub domain dibentuk dengan menuliskan sub domain dalam format representasi IP address dalam bentuk dot-octet.
  • Pembentukan sub domain di bawah top level domain dimulai dari oktet pertama dari IP address (IP address terdiri dari 32 bit=4 oktet) dan sub domain selanjutnya dibentuk dari oktet ketiga dan demikian seterusnya.
    Contoh:
    Sebuah network dengan IP address 222.124.194.XX (Network Klas C, XX = variable 0 s.d. 255) dikoordininasikan oleh DNS server ns1.unsri.ac.id. Agar DNS ini dapat merupakan server untuk reverse domain pada IP address di atas maka reverse domain yang harus dibuat adalah 194.124.222.in-add
Sumber:https://habibahmadpurba.wordpress.com/2014/11/11/pengertian-dan-fungsi-domain-name-system-dns-server/
Tanggal:15-09-2015
jam:10:21